Saturday 28 September 2019

SIFAT-SIFAT IBAD ARRAHMAN (Hamba-Hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) -Tafsir Surat Alfurqan Ayat 63 – 77


وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
63.  Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
#Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih yang shalih berjalan di muka bumi dengan tenang dan penuh kerendahan hati. Apabila orang-orang jahil lagi bodoh menyapa mereka dengan melancarkan gangguan, mereka menjawab orang-orang itu dengan ucapan yang baik-baik, dan membalas omongan mereka dengan ucapan-ucapan yang di dalamnya tidak terkandung unsur dosa dan tidak merespon orang jahil dengan tindakan jahilnya.
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
64.  Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
#Dan juga orang-orang yang banyak mengerjakan shalat malam dengan ikhlas kepada Tuhan mereka di dalamnya dan merendahkan diri kepadaNya dengan sujud dan berdiri.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
65.  Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
66.  Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
#65-66. Dan juga orang-orang yang meskipun sudah bersungguh-sungguh dalam ibadah, mereka takut kepada Allah, lalu memohon kepadaNya agar menyelamatkan mereka dari siksaan Jahanam. Sesungguhnya siksaannya itu akan mengitari orang yang berhak mendapatkannya. Dan sesungguhnya Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat menetap dan tempat tinggal.
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
67.  Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
#Dan juga orang-orang yang jika menginfakan sebagian dari kekayaan mereka, mereka tidak melampaui batas dalam memberi dan tidak kurang dalam infak itu. Infak mereka ditengah-tengah antara pemborosan dan kikir. و
الَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
68.  Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
 يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
69.  (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
70.  kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا
71.  Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
#68-71. Dan juga orang-orang yang mengesakan Allah, dan tidak menyeru dan tidak menyembah sesembahan selainNya, dan mereka tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang membolehkan jiwa dibunuh, seperti kafir setelah beriman, atau berzina setelah menikah, atau membunuh jiwa secara zhalim. Dan mereka juga tidak berzina, dan bisa menjaga kemaluan mereka kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak perempuan yang mereka miliki. Barangsiapa melakukan sebagian dari dosa-dosa besar ini, niscaya akan menjumpai siksaan di akhirat kelak, siksaan dilipat gandakan baginya di akhirat, dan ia akan kekal di dalamnya dalam keadaan hina lagi rendah. (Ancaman kekal ini adalah bagi orang yang melakukan semuanya, atau bagi orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah). Akan tetapi, orang yang bertaubat dari dosa-dosa tersebut dengan taubat nasuha (yang sesungguhnya), beriman dengan keimanan yang teguh lagi disertai dengan amal shalih, maka orang-orang itulah yang Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka dan menggantikannya dengan kebaikan-kebaikan, lantaran taubat dan penyesalan mereka. Dan Allah itu Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, Maha Pemurah terhadap hamba-hambaNya, karena Allah menyeru mereka untuk bertaubat setelah menentangnya dengan maksiat yang paling besar. Dan barangsiapa bertaubat dari dosa-dosa yang telah diperbuatnya dan beramal shalih, sesungguhnya dengan itu, ia telah kembali kepada Allah dengan cara yang benar, maka Allah menerima taubatnya dan mengugurkan dosa-dosanya.
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
72.  Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
#Dan juga orang-orang yang tidak memberikan persaksian dusta dan tidak menghadiri tempat-tempatnya, dan mereka apabila dengan tidak sengaja melewati orang-orang yang hanyut dalam kebatilan dan permainan, orang-orang itu melintasi mereka dengan berpaling dan mengingkari, dengan menjaga kehormatan diri dan tidak menyukai itu terjadi pada selain mereka.
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا
73.  Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
#Dan juga orang-orang yang apabila mereka diberi nasihat dengan ayat-ayat al-Qur’an dan bukti-bukti keesaan Allah, mereka tidak melalaikannya layaknya orang tuli yang tidak dapat mendengarnya dan orang buta yang tidak melihatnya. Bahkan sebaliknya, hati mereka memahaminya dengan jeli dan mata hati mereka terbuka untuknya, kemudian mereka menyungkur kepada Allah dengan bersujud lagi taat
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
74.  Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
#Dan juga orang-orang yang memohon kepada Allah dengan mengatakan, “wahai Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami dari istri-istri kami dan anak-anak kami apa yang dapat menyejukkan pandangan mata kami yang disitu kami memperoleh kenyamanan hidup dan kebahagiaan, dan jadikanlah kami teladan baik yang diikuti oleh orang-orang yang bertakwa dalam kebaikan.”
أُولَٰئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا
75.  Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
خَالِدِينَ فِيهَا ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
76.  mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
#75-76. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang telah dikemukakan dari kalangan hamba-hamba ar-Rahman itu, mereka akan dibalas dengan balasan tempat tinggal tertinggi di surga, dengan rahmat Allah dan dikarenakan kesabaran mereka untuk taat. Dan mereka akan disambut di surga dengan penghormatan dan ucapan salam dari malaikat dan (menjumpai) kehidupan yang baik dan keselamatan dari berbagai gangguan, mereka kekal abadi di dalamnya tanpa ada kematian. Itu adalah sebaik-baik tempat menetap yang mereka diami dan tempat tinggal yang mereka huni. Mereka tidak mengharapkan pindah dari sana.
قُلْ مَا يَعْبَأُ بِكُمْ رَبِّي لَوْلَا دُعَاؤُكُمْ ۖ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًا
77.  Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)”.
#Allah mengabarkan bahwa sesungguhnya Dia tidak peduli dan tidak mengindahkan manusia, kalau bukan karena doa mereka kepadaNya, baik doa ibadah maupun doa permohonan. Dan sungguh kalian (wahai orang-orang kafir) sikap mendustakan yang kalian lakukan akan berakibat pada siksaan yang mengikat kalian seperti orang-orang yang memiliki piutang kepada seseorang, dan akan membinasakan kalian di dunia dan akhirat.
Kesimpulan
- Jadi sifat-sifat Ibad Arrahman berdasarkan rangkaian ayat-ayat di atas ada 12 sifat:
Sifat Pertama : Tawadhu’, rendah hati, tenang, khusyu’
 Sifat Kedua : Membalas Kejelekan dengan Kebaikan
Sifat Ketiga : Senantiasa Tahajjud di Keheningan Malam
Sifat Keempat: Ketakutan Mereka dari Adzab Neraka Jahannam
Sifat Kelima: Tidak Berlebihan dalam Membelanjakan Harta
Sifat Keenam: Tidak Beribadah kepada ilah yang lain beserta Allah
Sifat Ketujuh: Tidak Membunuh
Sifat Kedelapan: Tidak Berzina
Sifat Kesembilan: Tidak Bersumpah Palsu
Sifat Kesepuluh: Tidak melakukan perbuatan yang tidak berguna
Sifat Kesebelas: Ketenangan di dalam Keluarga dan Keturunan yang Shaleh
Sifat Kedua belas: Menuntut ilmu dan Mengharapkan Taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala


-Balasan bagi yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah syurga dengan segala kenikmatan di dalamnya. Itulah kenikmatan yang indah dan nikmat, kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara. Mereka kekal di dalamnya.

sumber: www.tafsirweb.com