Setiap orang beriman harus selalu memperhatikan akhlaq pribadinya. Jangan sampai sikapnya, perkataan dan perbuatannya menyakiti orang lain.
Sungguh Rasulullah diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak.
Kenapa mukmin harus memperhatikan akhlaknya? Ternyata Islam menposisikan akhlak ini pada posisi yang sangat tinggi. Bahkan akhlak mulia sama bahkan lebih tinggi posisinya daripada ibadah, puasa di siang hari dan qiyamullail. Pun ternyata akhlak sangat berhubungan dengan amal ibadah yang kita lakukan. Dimana akhlak yang tidak baik yang membuat orang lain tersakiti akan membuat amal seseorang tersebut tidak diterima oleh Allah SWT.
Mari kita lihat dalil-dalil berikut!
أَبِي يَحْيَى مَوْلَى جَعْدَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ، يَقُولُ : " قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ فُلَانَةَ تُصَلِّي اللَّيْلَ ، وَتَصُومُ النَّهَارَ ، وَفِي لِسَانِهَ شَرٌّ تُؤْذِي جِيرَانَهَا سَلِيطَةٌ ، قَالَ : لَا خَيْرَ فِيهَا ، هِيَ فِي النَّارِ . وَقِيلَ لَهُ : إِنَّ فُلَانَةَ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ ، وَتَتَصَدَّقُ ، وَلَيْسَ لَهَا شَيْءٌ غَيْرُهُ ، وَلَا تُؤْذِي أَحَدًا ، قَالَ : هِيَ فِي الْجَنَّةِ " .
(البر والصلة لابن الجوزي)عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه".
(رواه البخاري)
No comments:
Post a Comment